Rabu, 22 April 2015

LIFE : . twenty five . 25 .

11 April 2015 kemarin genap sudah bertambah atau berkurang setahun usiaku.
Usia tahun ini adalah usia yang aku tunggu. Entah kenapa rasanya usia ini adalah bisa dikatakan sebagai wanita yang sebenarnya.

Banyak pengalaman dan pelajaran hidup yang sudah aku dapatkan untuk dapat mencapai usia ini sebagai seorang wanita. Banyak kenikmatan dan cobaan yang telah Tuhan beri untukku. Skenario kehidupanku begitu sempurna Dia tuliskan untukku. Bagaimana tidak sempurna karena kehidupan yang sebenarnya adalah tidak akan pernah jauh dari kenikmatan dan cobaan, dan keduanyatelah begitu seimbang aku dapatkan.
Di usia sebelumnya, di usia yang lebih muda aku telah merasakan pertautan hati dan pikiran. Begitu keras hantaman itu yang aku rasakan. Tapi air mata dan sesaknya hati sudah terbalas dan terjawab semua sekarang dengan sesuatu yang lebih baik dan berhikmah. Semua doa dan keraguan hati sudah dijawab dengan baik olehNya makanya aku katakan bahwa Allah Maha Baik. Pelajaran yang dapat aku ambil dari kemarin dan insya Allah akan membuatku lebih kuat adalah bahwa:

1. Jika orang ingin berbuat baik banyak sekali cobaannya. Banyak orang yang tidak suka atau iri dan ingin menggugurkan niat baik itu. Saat aku mengajarkan di TK dengan niatan tulus banyak cobaan dalam internal, tapi ternyata aku tidak kuat dan tidak mau ambil pusing akhirnya aku mengambil keputusan spontan aku berhenti. Karena mereka tidak dapat meghargai niatanku untuk mengajar di sana. Untungnya saat aku keluar tepat dengan hari pernikahanku jadi aku punya alasan yang masuk akal tidak seperti mengaduh. Dan alhamdulillah sekarang Allah memberikan jalan rejeki lainnya yang tidak aku rencanakan dan dilakukan secara spontan tanpa berpikir panjang.
2. Tuhan akan menggantikkan sesuatu yang hilang dengan sesuatu yang jauh lebih baik dan terbaik menurutNya selama kita mampu ikhlas. Allah tidak tidur dan Maha Tahu. Jadi dengan begitu aku tidak pernah merasa takut akan apa yang telah hilang dan yang akan terjadi pada hidupku, karena Allah mengawasiku selalu. Allah juga sudah menggantikan kedua orang tuaku dengan teman hidup yang menemaniku untuk sisa hidupku, karena aku selalu merasa kesepian di rumah sebelumnya. Allah sudah memberikan keluarga baru yang menyayangiku seperti anak kandungnya dengan adanya pernikahan walaupun kedua orang tuaku takkan pernah terganti.
3. Cinta tidak harus bersama atau memiliki. Yaa itu yang aku rasakan dua tahun lalu, cintaku yang besar kepada kedua orang tuaku tidak seimbang dengan keadaan bahwa aku tidak bisa bersama keduanya. Dan aku tidak bisa memilikinya seutuhnya setelah keduanya memutuskan untuk memiliki keluarga baru. Aku harus membaginya tidak bisa memiliki seutuhnya. Namun pelajaran itu bermanfaat sekarang karena aku harus hidup dan tinggal dengan suamiku. Seperti sudah kebiasaan tanpa mereka, walaupun aku selalu kepikiran. Tapi aku hanya mampu mendoakan agar keduanya selalu bahagia dan dilindungiNya. Amiin..
4. Tuhan akan mendekatkan jodoh kita dan menjauhkan yang bukan jodoh kita. Yaa doa yang selalu aku minta adalah "Tuhan dekatkanlah dia jika dia memang jodohku dan jauhkanlah dia jika memang bukan jodohku". Alhamdulillah Tuhan menjawab doaku dengan nyata dan cepat sehingga membuatku sangat yakin memutuskan untuk menikah di usia ke 24 tahun sesuai keinginanku waktu kecil. Hehe.. karena jodoh yang diberi Tuhan pasti yang terbaikdari yang paling baik. Dan aku tidak mau tergesa-gesa memutuskan sendiri bahwa dia jodohku tanpa wujud nyata dari ketetapan Allah. Yaa disitulah gejolak hati yang aku rasakan.
5. Rejeki, jodoh dan mati adalah ketetapan Allah yang pasti adanya. Yaa kita tidak perlu kuatir akan hal itu karena sebelum kita lahir Allah sudah menuliskan dan mengatur tentang ketiga hal itu, tinggal bagaimana kita mau berusaha, berdoa dan sabar.
6. Islam sangat mengutamakan wanita. Aku bangga beragama Islam dan menjadi umat Allah dan Nabi Muhammad. Perasaan itu aku sampaikan dengan perubahan besar dalam hidupku. Sebuah hidayah dan hijrah yaitu aku berhijab sekarang, Alhamdulillah.. Awalnya pembiasaan dan pembelajaran itu aku dapat saat mengajar di TK karena seragam guru harus berjilbab. Awalnya belum terbiasa dan aneh, terasa panas dan ribet. Tapi saat aku tidak lagi megajar aku merasakan kerinduan berhijab, karena wanita yang berhijab jauh lebih dihormati oleh pria daripada yang tidak, lebih terlindungi dari tatapan mata pria dan berasa lebih cantik. Apalagi sejak aku menikah jika ada brondong atau papa muda memandangiku rasanya aku sudah mengkhianati suamiku. Dan kebimbangan berhijab itu aku rasakan, terjadi gejolak hati dan pikiran. Sudah lama ada niatan utnuk berhijab tapi seperti ada setan yang membisikkan bahwa aku ga pantas berhijab karena kelakuanmu dan  bisikkan bahwa lebih bebas jika tidak berhijab serta bisikkan lebih cantik tidak berhijab. Aku tanya ke mama dan suamiku bagaimana jika aku berhijab, mama sangat mendukung dan suami menjawab terserah karena dia tidak ingin aku berhijab karena terpaksa. Akhirnya aku minta tolong ketiga sahabatku dari kecil dari SD, yang sudah aku anggap sebagai saudara sendiri dan aku yakin mereka sangat mengenalku. Mereka lebih dulu berhijab. Yang bernama Rinda bilang bahwa jika kamu sudah merasa risih jika keluar tanpa hijab maka berhijablah. Yang bernama Amrita bilang berhijab itu wajib bukan pilihan jadi berhijablah. Yang Tunjung bilang berhijab dengan kelakuan itu dua hal yang berbeda, semoga dengan berhijab bisa menjadi alat pengingat kita untuk lebih baik kedepannya. Yaa tepat saat aku bangun tidur pagi aku merasa indah melihat wanita berhijab di online shop, begitu anggun dan saat itulah aku memutuskan untuk berhijab. Jadi bukan karena paksaan dan ikut-ikutan. Karena awalnya aku berpikiran masa cuma cepet-cepatan lulus, cepet-cepetan nikah, cepet-cepetan sukses tapi ga cepet-cepetan untuk mensegerakan berhijab. Aku cuma ga mau menyesal di saat aku tua dan aku mati melihat diriku tidak berhijab. Alhamdulillah Allah selalu melindungiku. Masih tetap menginginkanku menjadi wanita yang baik walaupun sudah banyak yang mengecewakan. Aku juga ingin papaku masuk surga nanti karena anak perempuannya berhijab seperti yang tertulis dalam Al-quran. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuknya sebagai balas jasa.

Di usiaku yang sekarang ini aku hanya ingin menjadi istri yang solehah, menjadi seoran ibu dan menjadi orang tua yang baik serta mampu bermasyarakat dengan tulus. Aku sudah sangat bersyukur dengan kehidupanku yang sekarang dan sebelumnya. Tidak ada penyesalan dan amarah karena akhirnya aku bisa mendapat hikmah dan berkah dari itu semua. Aku tahu dari segala rencana Allah yang terjadi padaku adalah yang terbaik dari yang paling baik menurutku. Itu yang selalu aku doakan "Tuhan jangan jadikan aku jauh lebih buruk dengan keadaanini tapi jadikan aku jauh lebih baik dengan keadaan ini. Lindungi aku selalu dari segala niatan buruk." Kenapa dulu aku menyebutnya masalah karena yang terjadi tidak sesuai yang kita harapkan itulah pengertian masalah. Tapi sekarang setelah tahu maksud Allah dibalik itu semua maka aku menyebutnya ini anugrah dan mukjizat nyata. Alhamdulillah.. 
Semoga bermanfaat bagi pembaca dalam berbagi perjalanan hidupku. Intinya hanya percaya padaNya dan tidak perlu kuatir dengan segala hal yang terjadi karena pasti yang terbaik. Kekuatan terbesar adalah doamu dalam menjalani hidup ini. Kekecewaan, amarah dan lain-lain hanya ingin melihat kita jauh lebih kuat. Allah akan selalu menguji kita di situlah Dia akan menilai dan mengasah spiritual / religius kita. Allah hanya tidak ingin kita jauh dariNya, Allah hanya ingin kita selalu mengingatNya.
Allahu Akbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar