Sabtu, 25 April 2015

Philips KeraShine Glam Styler HP 8632 Hair Styler

Style with care for soft smooth waves and volume
Key Features of Philips KeraShine Glam Styler HP 8632 Hair Styler

2 Temperature Settings
Ergonomically Designed
Ionic Care - Shiny
Ceramic Coating with Keratin Infusion
Infused with Keratin
Anti-frizz
Retractable Bristles
45 mm Heated Barrel for Soft Waves

Philips KeraShine Ionic styler allows me to easily create soft waves that add lots of movement and bounce to my hair. I used to create this style by using round brush and blow drier. But now with Philips KeraShine Glam Styler can create this style in minutes.

You can buy this philips product Here >>

Heated 45mm barrel with Keratin coating secures long lasting results, and retractable bristles guarantee safe application.

Retractable bristles for safe hair release: Unique retractable bristles guarantee easy and safe application: just wrap your hair around the brush, rotate the tip, and the bristles will be retracted. This unique feature secures safe hair release, and mantains the perfect shape of your curl.






Some Youtube Videos on How to use Philips Kerashine Glam Styler and How it works:





Here is a video on a similar product:

Feature Benefits:

Ionic care for shiny, frizz-free hair

45mm heated barrel for soft waves

Protective ceramic coating with Keratin infusion for better care of your hair

2 styling temperature settings depending on your hair type: Choose between 2 styling temperature settings of 160°C and 190°C to secure long lasting result, while minimizing risk of damage to your hair.

Buy Philips KeraShine Glam Styler HP 8632 Hair Styler Here >>

Study: Turmeric Can Fight Oral & Cervical Cancer Caused By HPV

No Indian food is complete without turmeric-the yellow spice. It is not only used for its amazing flavour, but used mainly for its various health benefits. Be it a minor cut on your finger or treating cold and cough, turmeric is the ultimate home remedy for these conditions. (Read: Turmeric pills to boost immunity, combat diseases )

Scientists now have found one more reason to include turmeric in your diet. They claim that it can also fight oral cancer caused by a virus. The Indian-origin scientist, Alok Mishra of the Emory University, Atlanta, US, attributes the cancer fighting property of turmeric to its key ingredient called curcumin. It is an anti-oxidant that has a quelling effect on the activity of human papillomavirus (HPV). He explained that turmeric has established antiviral and anti-cancer properties, and according to his findings it is good for oral health too. (Read: Curcumin (Haldi) based drug used in test against Alzheimer’s)

HPV is a virus that promotes the development of cervical and oral cancer. There is no cure, but the new findings suggest that curcumin may offer a means of future control. Mishra’s research group first noted the effect of curcumin on HPV and cervical cancer cells in 2005. The antioxidant slowed the expression of HPV, suggesting that curcumin could control the extent of HPV infection. (Read: Can turmeric cure gastric inflammation and ulcers?)

‘Since HPV-related oral cancer cases are on the rise, we tested the same hypothesis on oral cancer,’ Mishra explained. ‘They turned out to be some very interesting findings.’ The new research indicates that curcumin turns down the expression of HPV in infected oral cancer cells by downregulating the levels of cellular transcription factors AP-1 and NF-kB.
The research was published in the journal ecancermedicalscience.

Previously, a study also revealed that curcumin shows promise in slowing the progression of mesothelioma, a cancer of the lung’s lining often linked to asbestos. According to the study by scientists from Case Western Reserve University and the Georg-Speyer-Haus in Frankfurt, Germany, the spice is a derivative of the spice turmeric and certain cancer-inhibiting peptides, increase levels of a protein inhibitor known to combat the progression of this cancer.

Source: The Health Site

Indian Woman's Brain Tumour Turns Out To Be 'Evil Twin' Removed By Keyhole Surgery

Indian woman's brain tumour turns out to be 'evil twin'

Washington: American doctors were shocked to find that an Indian computer science PhD student from Hyderabad who underwent brain surgery had an embryonic "evil twin" instead of a tumour in her head. The 26-year-old Yamini Karanam had jokingly called her "evil twin sister who's been torturing me for 26 years".

According to NBC, Karanam, who was studying at Indiana University, was unaware of what was happening in her head until she underwent a procedure designed to reach deep into the brain to extract the tumour.


After waking up from the surgery, Karanam was surprised to learn of the "teratoma" - her embryonic twin, a rarity in modern medicine, complete with bone, hair and teeth. "This is my second one, and I've probably taken out 7,000 or 8,000 brain tumours," said Dr. Hrayr Shahinian at the Skullbase Institute in Los Angeles who performed the operation.

It was only last September that Karanam realised something wasn't registering in her mind as she was experiencing trouble comprehending things she read. "Problems with reading comprehension, listening comprehension. If a couple people were talking in a room, I wouldn't understand what was happening," she was quoted as saying.

What became more frustrating for Karanam was that her doctors would contradict each other regarding the source of the problem, NBC said. "The neurologist would say the neurosurgeon is not being practical in your case," Karanam said. "And the neurosurgeon would say the neurologist is not being optimistic in your case. And I'm like, could someone be educated about this?"

Her own research led her to Shahinian who has developed a minimally-invasive way of reaching deep into the brain to extract tumours. "Unlike traditional brain surgery where you open the skull and use metal retractors and you bring a microscope to see in the depths of the brain, what we're doing is keyhole surgery," he was quoted as saying.

The method uses fibre-optic technology with digital imagery. A half-inch incision into the brain allows for an endoscope to reach in and slowly and very delicately chisel away at the tumour. Shahinian said before he invented his technique, the only option to remove this type of tumour would have been surgery that included removing half of the skull.

Rabu, 22 April 2015

LIFE : . twenty five . 25 .

11 April 2015 kemarin genap sudah bertambah atau berkurang setahun usiaku.
Usia tahun ini adalah usia yang aku tunggu. Entah kenapa rasanya usia ini adalah bisa dikatakan sebagai wanita yang sebenarnya.

Banyak pengalaman dan pelajaran hidup yang sudah aku dapatkan untuk dapat mencapai usia ini sebagai seorang wanita. Banyak kenikmatan dan cobaan yang telah Tuhan beri untukku. Skenario kehidupanku begitu sempurna Dia tuliskan untukku. Bagaimana tidak sempurna karena kehidupan yang sebenarnya adalah tidak akan pernah jauh dari kenikmatan dan cobaan, dan keduanyatelah begitu seimbang aku dapatkan.
Di usia sebelumnya, di usia yang lebih muda aku telah merasakan pertautan hati dan pikiran. Begitu keras hantaman itu yang aku rasakan. Tapi air mata dan sesaknya hati sudah terbalas dan terjawab semua sekarang dengan sesuatu yang lebih baik dan berhikmah. Semua doa dan keraguan hati sudah dijawab dengan baik olehNya makanya aku katakan bahwa Allah Maha Baik. Pelajaran yang dapat aku ambil dari kemarin dan insya Allah akan membuatku lebih kuat adalah bahwa:

1. Jika orang ingin berbuat baik banyak sekali cobaannya. Banyak orang yang tidak suka atau iri dan ingin menggugurkan niat baik itu. Saat aku mengajarkan di TK dengan niatan tulus banyak cobaan dalam internal, tapi ternyata aku tidak kuat dan tidak mau ambil pusing akhirnya aku mengambil keputusan spontan aku berhenti. Karena mereka tidak dapat meghargai niatanku untuk mengajar di sana. Untungnya saat aku keluar tepat dengan hari pernikahanku jadi aku punya alasan yang masuk akal tidak seperti mengaduh. Dan alhamdulillah sekarang Allah memberikan jalan rejeki lainnya yang tidak aku rencanakan dan dilakukan secara spontan tanpa berpikir panjang.
2. Tuhan akan menggantikkan sesuatu yang hilang dengan sesuatu yang jauh lebih baik dan terbaik menurutNya selama kita mampu ikhlas. Allah tidak tidur dan Maha Tahu. Jadi dengan begitu aku tidak pernah merasa takut akan apa yang telah hilang dan yang akan terjadi pada hidupku, karena Allah mengawasiku selalu. Allah juga sudah menggantikan kedua orang tuaku dengan teman hidup yang menemaniku untuk sisa hidupku, karena aku selalu merasa kesepian di rumah sebelumnya. Allah sudah memberikan keluarga baru yang menyayangiku seperti anak kandungnya dengan adanya pernikahan walaupun kedua orang tuaku takkan pernah terganti.
3. Cinta tidak harus bersama atau memiliki. Yaa itu yang aku rasakan dua tahun lalu, cintaku yang besar kepada kedua orang tuaku tidak seimbang dengan keadaan bahwa aku tidak bisa bersama keduanya. Dan aku tidak bisa memilikinya seutuhnya setelah keduanya memutuskan untuk memiliki keluarga baru. Aku harus membaginya tidak bisa memiliki seutuhnya. Namun pelajaran itu bermanfaat sekarang karena aku harus hidup dan tinggal dengan suamiku. Seperti sudah kebiasaan tanpa mereka, walaupun aku selalu kepikiran. Tapi aku hanya mampu mendoakan agar keduanya selalu bahagia dan dilindungiNya. Amiin..
4. Tuhan akan mendekatkan jodoh kita dan menjauhkan yang bukan jodoh kita. Yaa doa yang selalu aku minta adalah "Tuhan dekatkanlah dia jika dia memang jodohku dan jauhkanlah dia jika memang bukan jodohku". Alhamdulillah Tuhan menjawab doaku dengan nyata dan cepat sehingga membuatku sangat yakin memutuskan untuk menikah di usia ke 24 tahun sesuai keinginanku waktu kecil. Hehe.. karena jodoh yang diberi Tuhan pasti yang terbaikdari yang paling baik. Dan aku tidak mau tergesa-gesa memutuskan sendiri bahwa dia jodohku tanpa wujud nyata dari ketetapan Allah. Yaa disitulah gejolak hati yang aku rasakan.
5. Rejeki, jodoh dan mati adalah ketetapan Allah yang pasti adanya. Yaa kita tidak perlu kuatir akan hal itu karena sebelum kita lahir Allah sudah menuliskan dan mengatur tentang ketiga hal itu, tinggal bagaimana kita mau berusaha, berdoa dan sabar.
6. Islam sangat mengutamakan wanita. Aku bangga beragama Islam dan menjadi umat Allah dan Nabi Muhammad. Perasaan itu aku sampaikan dengan perubahan besar dalam hidupku. Sebuah hidayah dan hijrah yaitu aku berhijab sekarang, Alhamdulillah.. Awalnya pembiasaan dan pembelajaran itu aku dapat saat mengajar di TK karena seragam guru harus berjilbab. Awalnya belum terbiasa dan aneh, terasa panas dan ribet. Tapi saat aku tidak lagi megajar aku merasakan kerinduan berhijab, karena wanita yang berhijab jauh lebih dihormati oleh pria daripada yang tidak, lebih terlindungi dari tatapan mata pria dan berasa lebih cantik. Apalagi sejak aku menikah jika ada brondong atau papa muda memandangiku rasanya aku sudah mengkhianati suamiku. Dan kebimbangan berhijab itu aku rasakan, terjadi gejolak hati dan pikiran. Sudah lama ada niatan utnuk berhijab tapi seperti ada setan yang membisikkan bahwa aku ga pantas berhijab karena kelakuanmu dan  bisikkan bahwa lebih bebas jika tidak berhijab serta bisikkan lebih cantik tidak berhijab. Aku tanya ke mama dan suamiku bagaimana jika aku berhijab, mama sangat mendukung dan suami menjawab terserah karena dia tidak ingin aku berhijab karena terpaksa. Akhirnya aku minta tolong ketiga sahabatku dari kecil dari SD, yang sudah aku anggap sebagai saudara sendiri dan aku yakin mereka sangat mengenalku. Mereka lebih dulu berhijab. Yang bernama Rinda bilang bahwa jika kamu sudah merasa risih jika keluar tanpa hijab maka berhijablah. Yang bernama Amrita bilang berhijab itu wajib bukan pilihan jadi berhijablah. Yang Tunjung bilang berhijab dengan kelakuan itu dua hal yang berbeda, semoga dengan berhijab bisa menjadi alat pengingat kita untuk lebih baik kedepannya. Yaa tepat saat aku bangun tidur pagi aku merasa indah melihat wanita berhijab di online shop, begitu anggun dan saat itulah aku memutuskan untuk berhijab. Jadi bukan karena paksaan dan ikut-ikutan. Karena awalnya aku berpikiran masa cuma cepet-cepatan lulus, cepet-cepetan nikah, cepet-cepetan sukses tapi ga cepet-cepetan untuk mensegerakan berhijab. Aku cuma ga mau menyesal di saat aku tua dan aku mati melihat diriku tidak berhijab. Alhamdulillah Allah selalu melindungiku. Masih tetap menginginkanku menjadi wanita yang baik walaupun sudah banyak yang mengecewakan. Aku juga ingin papaku masuk surga nanti karena anak perempuannya berhijab seperti yang tertulis dalam Al-quran. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuknya sebagai balas jasa.

Di usiaku yang sekarang ini aku hanya ingin menjadi istri yang solehah, menjadi seoran ibu dan menjadi orang tua yang baik serta mampu bermasyarakat dengan tulus. Aku sudah sangat bersyukur dengan kehidupanku yang sekarang dan sebelumnya. Tidak ada penyesalan dan amarah karena akhirnya aku bisa mendapat hikmah dan berkah dari itu semua. Aku tahu dari segala rencana Allah yang terjadi padaku adalah yang terbaik dari yang paling baik menurutku. Itu yang selalu aku doakan "Tuhan jangan jadikan aku jauh lebih buruk dengan keadaanini tapi jadikan aku jauh lebih baik dengan keadaan ini. Lindungi aku selalu dari segala niatan buruk." Kenapa dulu aku menyebutnya masalah karena yang terjadi tidak sesuai yang kita harapkan itulah pengertian masalah. Tapi sekarang setelah tahu maksud Allah dibalik itu semua maka aku menyebutnya ini anugrah dan mukjizat nyata. Alhamdulillah.. 
Semoga bermanfaat bagi pembaca dalam berbagi perjalanan hidupku. Intinya hanya percaya padaNya dan tidak perlu kuatir dengan segala hal yang terjadi karena pasti yang terbaik. Kekuatan terbesar adalah doamu dalam menjalani hidup ini. Kekecewaan, amarah dan lain-lain hanya ingin melihat kita jauh lebih kuat. Allah akan selalu menguji kita di situlah Dia akan menilai dan mengasah spiritual / religius kita. Allah hanya tidak ingin kita jauh dariNya, Allah hanya ingin kita selalu mengingatNya.
Allahu Akbar

Senin, 06 April 2015

Bantuan Hidup Dasar CAB (Circulations, Airway, Brathing) menurut AHA (American Heart Associations) 2010



Berikut ini beberapa kasus yang menyebabkan henti jantung dan henti napas seperti tenggelam, stroke,obstruksi jalan napas, menghirup asap, kercunan obat, tersengat listrik, tercekik, trauma, MCI (myocardial infarction ) atau gagal jantung, dll. Pemberian bantuan hidup dasar kepada korban henti jantung sangat penting dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kematian otak karena kurangnya suplai oksigen.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUVPyAdivBt34uh4L7erVZwjjG8OBmC__SPtYN_a2YmKkVosxohSl_sqbEoqmQFkDQVwzJ5fiKw7WmiWZ2_sZf2A752IZvHp2eXtYLNNeo2F07ckoREq8z6vopinvFmvZg5dmWFE7nYjg/s400/2010_ECC_Update_square.png
AHA tahun 2010 merekomendasikan pemberian resusitasi jantung par dari siquens ABC ke CAB. Pedoman baru ini

  1. Pengenalan segera henti jantung tiba-tiba didasarkan pada pemeriksaan tingkat kesadaran dan tidak adanya napas normal (seperti, korbantidak bernapas atau hanya gasping /terengah-engah). Penolong dalm memeriksa nadi korban tidak boleh lebih dari 10 detik. Jika nadi tidak dapat dipastikan dalam 10 detik, maka dianggap tidak ada nadi dan RJP harus dimulai atau memakai AED (automatic external defibrilator) jika tersedia.
  1. Perubahan pada RJP ini berlaku pada korban dewasa, anak dan bayi tapi tidak padabayi baru lahir.
  1.  “Look, Listen and Feel " telah dihilangkan dari algoritme bantuan hidup dasar
  1. Kompresi dada diubah dari ABC ke CAB, denagn jumlah kompresi dada lebih dari 100 kali per menit, yang terdiri dari kombinasi 30 kompresi dan 1 ventilasi.
  1.  Penolong terus melakukan RJP hingga terjadi return of spontaneous circulation (ROSC). 
  1.  Kedalaman kompresi untuk korban dewasa telah diubah dari 1 ½ - 2 inchi menjadi 2 inchi (5 cm).
  1.  Peningkatan fokus bahwa RJP diberikan dengan high-quality didasarkan pada



  • Kecepatan dan kedalaman kompresi diberikan dengan adekuat dan memungkinkan full chest recoil  antara kompresi.
  • Meminimalkan interupsi saat memberikan kompresi dada
  • Menghindari pemberian ventilasi yang berlebihan
A.    Danger
Pastikan sebelum menolong korban, penolong mengamati segi keamanan diri penolong, lingkungan, dan korban.
B.     Response
Cek respon korban dengan teknik “touch and talk” yaitu dengan menepuk atau menggoyang goyangkan bahu korban bersamaan dengan memanggil nama atau sebutan koban. Kemungkinan kesadaran korban:
1.      Korban sadar (Cek respon -----> korban berespon)
  • Biarkan korban pada posisi diamana korban ditemukan.
  • minta bantuan dengan berteriak dan menghubungi tim yang lebih expert.
  • Tetap mengawasi kemungkinan terjadinya cedera yang lain.
2.      Korban tidak sadar (Cek respon  ------>  korban tidak berespon)
-          Teriak meninta bantuan dan menghubungi tim yang lebih expert.
C.     Circulation
Cek nadi korban (neonatus dan bayi - nadi brakialis; anak, dewasa dan ibu hamil – nadi karotis). Jika lebih dari 10 detik nadi sulit dideteksi maka segera lakukan kompresi dada. Kompresi pada:
1.      Neonatus
-          Pastikan korban pada posisi supinasi.
-          Kompresi dada dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan adekuat setidaknya 100 x/ menit.
-          Setiap siklus terdiri dari 3 kali kompresi dan 1 kali ventilasi (3 : 1).
-          Setiap 30 detik dievaluasi nadi brakialisnya.
2.      Bayi
-          Pastikan korban pada posisi supinasi.
-          Kompresi dikalukan di sternum, tepatnya diantara puting susu menggunakan teknik ibu jari atau dua jari.
Teknik Ibu Jari
Melingkari dada bagian lateral dengan kedua tangan serta menempatkan ibu jari pada tulang dada dan jari-jari tangan.
Teknik Dua Jari
Letakkan jari telunjuk diantara puting susu lalu, letakkan jari tengah dan jari manis di sampingnya. Gunakan jari tengah dan jari manis dari satu tangan untuk menekan.
-          Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan setidaknya 100 x/menit.  
-          Kedalam kompresi 1/3 anterior dan pasterior tubuh (4 cm).
-          Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 : 2) jika penolong hanya satu orang. Jika dua orang penolong maka 15 kompresi dan 2 ventilasi (15 : 2).
-          Nadi dievaluasi setiap 2 menit.
3.      Anak
-          Pastikan korban pada posisi supinasi.
-          Lutut berada di sisi bahu korban.
-          Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada kedua tangan dengan posisi lengan 90o terhadap dada korban.
-          Kompresi dikalukan di sternum, tepatnya diantara puting susu (midsternal) menggunakan satu tangan (transverse karpal).
-          Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan setidaknya 100 x/menit. 
-          Kedalam kompresi 1/3 anterior dan pasterior tubuh (5 cm).
-          Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 : 2) jika penolong hanya satu orang. Jika dua orang penolong maka 15 kompresi dan 2 ventilasi (15 : 2).
-          Nadi dievaluasi setiap 2 menit.
4.      Dewasa
-          Pastikan korban pada posisi supinasi.
-          Lutut berada di sisi bahu korban.
-          Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada kedua tangan dengan posisi lengan 90o terhadap dada korban.
-          Kompresi dilakukan di sternum, tepatnya dua jari di atas prosesus simfoideus ke sisi kiri menggunakan dua tangan, tangan pertama diatas tanag yang lain dengan jari saling bertaut.
-          Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan setidaknya 100 x/menit. Kedalam kompresi 2 inchi atau 5 cm.
-          Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 : 2) oleh satu atau dua penolong.
-          Nadi dievaluasi setiap 2 menit.
5.      Ibu Hamil.
-          Pastikan korban pada posisi supinasi.
-          Lutut berada di sisi bahu korban.
-          Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada kedua tangan dengan posisi lengan 90o terhadap dada korban.
-          Kompresi dilakukan di sternum, tepatnya dua jari di atas prosesus simfoideus ke sisi kiri menggunakan dua tangan, tangan pertama diatas tanag yang lain dengan jari saling bertaut.
-          Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan setidaknya 100 x/menit. Kedalam kompresi 2 inchi atau 5 cm.
-          Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 : 2) oleh satu atau dua penolong.
-          Nadi dievaluasi setiap 2 menit.
D.    Airway (Jalan Napas)
1.      Buka Jalan napas.
-          Kombinasi Head tilt dan chin lift.
Teknik ini dilakukan jika korban tidak mengalami cedera servikal. Membaringkan korban terlentang pada permukaan yang datar dan kerasb. Meletakkan telapak tangan pada dahi pasien. Menekan dahi sedikit mengarah ke depan dengan telapak tangan. Meletakkan ujung jari telunjuk dan jari tengahdari tangan lainnya di bawah bagian ujung tulang rahang pasien. Menengadahkan kepala dan menahan/menekan dahi pasien secara bersamaan sampai kepala pasien pada posisi ekstensi.
-          Jaw Trust 
Membaringkan korban terlentang pada permukaan yang datar dan keras. Mendorong ramus vertikal mandibula kiri dan kanan ke depan sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi atas.
2.      Cek Jalan napas.
Cek hembusan napas dan perkembangan dinding dada.
-          Jalan Napas Tersumbat
Miringkan pasien ke salah satu sisi. Keluarkan apa saja objek yang terlihat dalam mulut. Ambil gigi/palsu yang lepas. Tinggalkan gigi palsu yang utuh pada tempatnya
-          Jalan Napas Bersih
Pertahanakan jalan napas terbuka dan cek adanyapernapasan normal Jika dalam beberapa menit terdengar suara sepertigurgling, atau batuk dengan pergerakan dada danabdomen, perlakukan tetap seperti tidak bernapas,karena pernapasan ini tidak efektif.
E.     Breathing
1.      Pemberian rescue breating.
Pada dua penolong atau lebih, setelah alat intubasi terpasang selama pemberian RJP, ventilasi diberikan setiap 6-8 detik sekali atau dalam satu menit 8-10 ventilasi tanpa usaha sinkronisasi antara kompresi dan ventilasi. Kompresi dada tidak dihentikan untuk pemberian ventilasi. Ventilasi diberikan dalam waktu satu detik dengan volume sesuai tidal. Penolong menggunakan mouth barrier untuk proteksi.
2.      Lanjutkan 30 kompresi dan 2 siklus napas sampai 5 siklus  kemudian dievaluasi kembali nadi korban.
-          Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan nafas dengan rasio 30 : 2. Jika ada nafas dan denyut nadi teraba letakkan pasien pada posisi mantap (recovery position)
-          Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan nafas sebanyak 10- 12x/menit dan monitor nadi setiap 2 menit. Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka.